Pelajaran Hari Ini

Cukup banyak kejadian-kejadian yang hadir dari kemarin malam. Awalnya saya membaca status teman-teman di Facebook yang mengharapkan cinta, yah boleh dibilang cinta bertepuk sebelah tangan. Sudah berapa tahun ya dia begitu? Tepat tahun ini berarti 6 tahun..cinta memang gila

Dan mendadak saya dapat ilham, bukan untuk memberi saran kepada teman saya itu, tapi ke diri sendiri. Yaitu, daripada membuat orang lain tersinggung, marah, emosi, tidak senang kepada kita karena perlakuan kita ke orang lain, mengapa tidak kita melakukannya ke diri sendiri? Yah maksudnya mencoba lebih peka, lebih mengutamakan hati, karena memang benar bila laki-laki itu lebih mengutamakan logika, dan hatinya disimpan di kulkas biar dingin (emang es?) :D. Dan melalui semedi yang tidak tuntas karena besoknya mau ikut tes PTN, jadilah saya mendapat ilham, apa yang sebenarnya ingin disampaikan orang-orang sukses, apa yang disampaikan Mario Teguh malam ini. No pain, no gain. Sangat tepat, sangat tepat sekali kata-kata itu. Untuk memperbesar kemampuan kita dalam menampung kebahagiaan, satu-satunya cara hanyalah membuat kita terus bersedih. Karena dengan bersedih, selain kita lebih banyak memohon kepada Tuhan, hati kita lebih terasah, dan lambat laun lebih dewasa, walaupun dalam prosesnya malah dihina-dinakan orang sebagai sikap yang cupu, cengeng, labil. Tapi kelabilan itu sendirilah proses menuju kedewasaan, Jadi kalo banyak teman yang menyebut ABG itu labil saya bukan ABG, untung saja.. :D), coba diganti dengan pake kata childish aja, klo gaolz gitu (haha). Tiap orang punya cara sendiri untuk menjadi dewasa. Ada yang umur 5 tahun sudah berpikir dewasa (Shincan bukan contoh yang tepat, ya :D), ada yang saat di SMA baru dewasa, ada yang bahkan saat menjelang sakaratul maut (sekarat mau mati maksudnya :D) baru dewasa. Dewasa disini beda ya dengan akil baligh, karena akil baligh menurut saya adalah dorongan dari tubuh yang memaksa kita untuk dewasa. Dan saya jadi cukup tercerahkan hari ini, terlepas hari ini agak ngambek karena mendapat kesulitan, tapi yasudahlah. No pain, no gain. Mundur 1 langkah untuk melompat 2 langkah. Mundur 2 langkah lalu berlari marathon setelah itu. Dan semoga Anda yang membaca ini dapat tercerahkan, walaupun hidayah itu bukan datang dari tulisan ini saja. :)