It's time to change, PSSI!

Hari ini, tanggal 26 bulan 12 tahun 2010, tepat 6 tahun setelah bencana alam tsunami yang memporak-porandakan bumi Aceh. Dan hari ini pula, sebuah tragedi di dunia persepakbolaan nasional kembali terjadi, yang mencoreng nama bangsa kita di mata khalayak dunia.

Chaos terjadi di Stadion kebanggaan rakyat Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ribuan orang terlibat kekisruhan saat mengantre untuk membeli tiket kategori 3 di final leg 2 AFF Suzuki Cup, yang mempertemukan 2 musuh bebuyutan, Indonesia dan Malaysia. Menurut saya, jelas emosi para penonton para penonton gampang tersulut, karena mereka terpaksa menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Namun, ketidakmampuan panitia ticketing yang koordinasinya diatur LOC dan juga PSSI jelas merupakan sumber dari semua masalah.

Kekisruhan ini juga jelas merupakan puncak kegagalan kerja PSSI di bawah Nurdin Halid yang memang kian lama desakan untuk mundur semakin membesar. Pemerintah sebagai pemegang aspirasi rakyat sebenarnya tidak diam seribu bahasa melihat masalah di PSSI. Melalui KSN beberapa waktu yang lalu, memang diharapkan ada perubahan yang dilakukan oleh PSSI. Namun, janji mereka untuk berubah hanyalah sekedar hembusan janji surga.

Hal ini mau tidak mau harus kita maklumi, karena bukan kepada pemerintahlah PSSI harus mempertanggungjawabkan kinerjanya, karena apa yang mereka lakukan hanyalah tunduk kepada otoritas sepakbola dunia atau FIFA. Bahkan, FIFA akan memboikot keterlibatan sebuah Negara di ajang internasional bila terbukti pemerintah Negara tersebut turut campur tangan atau melakukan intervensi ke otoritas sepakbola Negara bersangkutan. Maka, tidaklah heran jika SBY (yang bisa saya bilang sangat taat aturan yang jelas-jelas buruk) tidak banyak berkutik untuk mereformasi PSSI.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan dalam menghadapi masalah ini?
Kuncinya hanya satu. Menurut saya, jelas aturan FIFA diatas tentu harus segera direvisi. Dan semestinya kekisruhan yang terjadi baru-baru ini sudah menjadi alasan yang cukup bagi Sepp Blatter dan jajarannya. Atau, bila FIFA tidak merasa bahwa aturannya harus direvisi, kinerja Nurdin Halid dan jajarannya selama ini bisa menjadi pertimbangan.

Yah, miris memang, karena resikonya adalah kita tidak bisa mengikuti semua event internasional di bawah koordinasi FIFA. Namun, mengingat bahwa kualitas tim nasional kita (yang walaupun saat ini cukup baik dan membangkitkan euphoria masyarakat) kalah dari bangsa lain, ke-tidakterlibat-an kita di ajang internasional rasanya bukan menjadi masalah. Jika sudah begitu, intervensi PSSI langsung untuk direformasi adalah wajib hukumnya. Garuda di dada!!

HaHaHa

Seru aja denger lagunya. Dan ternyata maknanya (lirik kebetulan dalam bahasa Inggris) sangat memotivasi. So, enjoy it! ;)


hey sweetie, hey sweetie. don't give it up
hey sweetie, hey sweetie, don't give it up
haha
let's go

when it's tough, hahaha
everybody together, hahaha
laugh, yes yes, louder
hahahaha hahaha

today was another hard day
even when the world is noisy
if you just worry, nothing will get done
now, just shake everything off and stand up
if you open that door..

1,2. 1,2,3,4!

the main character on the skylight stage
that's us, it's you
i'm standing in the world
like a burning flame

when it's tough, hahaha
everybody together, hahaha
laugh, yes yes, louder
hahahaha hahaha

if you fall seven times, laugh eight times
even if nothing is working out
you can't just worry about it
now, stretch once, and try again

1,2. 1,2,3,4!

the main character on the skylight stage
that's us, it's you
i'm standing in the world
like a burning flame
the main character on the stage called life
that's us, it's you
i'm standing in the world

it makes you feel better when you laugh together
hahahahaha, like this
you can't just grin with only your eyes. laugh like me
hahahaha hahaha
hahahaha hahaha
laugh, yes yes, louder
hahahaha hahaha

when it's tough, hahaha
everybody together, hahaha
laugh, yes yes, louder
hahahaha hahaha

the main character on the skylight stage
that's us, it's you
i'm standing in the world
like a burning flame
the main character on the stage called life
that's us, it's you
i'm standing in the world

the main character on the skylight stage
that's us, it's you
i'm standing in the world
like a burning flame
(on the skylight stage)

My Way, by Robbie Williams

lagu bagus milik Frank Sinatra yang dibawakan dengan sangat baik oleh Robbie Williams.
Enjoy! :)

#pengakuan

1. Saya (sempat) malu kalau saya kidal
Well, sebenarnya saya sudah sepantasnya bersyukur dilahirkan dalam keadaan seperti ini. Tetapi terkadang, saya merasa sedih menjadi kidal,terutama saat masih kecil, karena saya juga ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi orang normal, menulis dengan tangan kanan, makan dengan sendok di tangan kanan seperti orang lain. Memang untuk masalah menggunakan sendok bahkan sumpit, saya sudah cukup mampu untuk menggunakan tangan kanan, walaupun sebenarnya ada sedikit penolakan dari tubuh saya sendiri di situasi tertentu, dan untuk itu saya sangat bersyukur pernah bersekolah di madrasah yang untuk urusan tata cara makan dan minum saja sangat diperhatikan. Coba saja bayangkan bagaimana sulitnya seorang anak normal yang tiba-tiba diperintahkan untuk menggunakan tangan kiri saat makan, tentu saja sult bukan? Karena itu pula, saya tidak bisa membawa kendaraan bermotor, seperti mobil dan motor. Seringkali saya menyalahkan ayah saya yang tidak memberi saya kesempatan karena beliau khawatir dengan keselamatan saya. Tapi di suatu kesempatan baru saya sadari bahwa keputusan itu adalah yang terbaik, ya karena kondisi saya yang kidal ini. Coba saja ada kendaraan bermotor khusus orang kidal, mungkin akan lain ceritanya.
2. Saya ini pendiam dan ansos
Tidak banyak orang yang berani secara frontal untuk menyebut kata-kata diatas sebenarnya, tetapi sebagai manusia yang punya perasaan tentu saya dapat merasakannya, walaupun memang untuk mengubah sifat ini saya akui hingga saat ini saya belum mampu. Jika saja saya boleh beralasan, mungkin masa kecil saya lah yang menjadikan saya seperti ini. Saat kecil, tidak seperti kebanyakan anak-anak yang mempunyai teman bermain di lingkungan rumahnya, saya cenderung menjadi anak rumahan karena saat lahir, karier ayah saya tengah berada dalam puncaknya, dan karena itu beliau sering berpindah-pindah tempat kerja. Sebagai anak kecil, saat itu saya tidak punya pilihan selain mengikuti kepindahan orangtua. Tidak banyak memang teman bermain saya di masa kecil, mungkin hanya adik perempuan saya, pengasuh, dan bawahan-bawahan ayah saya. Di saat itu bisa dibilang saya sangat asyik dengan dunianya sendiri aka. ansos. Di masa-masa seharusnya anak-anak yang sudah semakin besar asyik bersosialisasi, saya harus menghadapi kenyataan bahwa karir orang tua menurun karena konflik dengan rekan kerja. Walaupun orang tua saya sangat pandai menutupi hal ini, tetap saja saya dapat merasakannya. Apalagi saya diajarkan untuk tidak menjadi anak yang banyak cakap. Sudah pasti saya menjadi orang yang pendiam
3. Saya (nampaknya) sangat gampang ...
Mungkin banyak orang yang tidak menyangka, tetapi sahabat-sahabat terdekat yang sangat mengenal saya pasti sangat setuju bila saya mengakui hal ini. Tetapi, cukup banyak alasan mengapa saya tidak punya pacar, apalagi mencari. Selain menurut apa yang saya anut hal itu termasuk mengandung banyak mudharat, sifat ini pastinya juga akan menyakiti pihak perempuan. Ya tentu dong, pasti pihak perempuan sangat sakit hati apabila pihak laki-lakinya ada “rasa” dengan perempuan lain. Jadi, daripada saya menyakiti perasaan orang lain, lebih baik saya aja yang sakit hati ;)

Harry Potter and the Deathly Hallows

Finally, the time has come! Hey, it's not the time for blogging. It's the time to watch THE MOST ANTICIPATED FILM OF THE YEAR!

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 PosterTentu saja bukan Inception, yang alur ceritanya agak bikin pusing, yang saya maksud. Well, ini Harry Potter kawan, HARRY POTTER!
Iyap, Harry Potter yang punya sahabat bernama Ron Weasley dan Hermione Granger. Harry Potter yang sebentar lagi akan memasuki babak akhir hidupnya (berdasarkan novel karangan Bu JK Rowling, tentu saja), yang saking susahnya untuk difilmkan, hingga harus dibuat 2 part, dimana part terakhir (the grand finale of Harry Potter) ditayangkan tahun depan.
Well, saya harap teman-teman sudah membaca novelnya sendiri, jadi tidak perlu saya ceritakan bagaimana ceritanya.
And guys, guess what, film ini akan rilis di Indonesia BESOK tanggal 18 NOVEMBER 2010, tentunya tidak serentak di semua bioskop juga lah ya :p
Dirunut dari IMDB.com, film ini belum punya rating. Well it's not about the rating, right? :)
Tapi seperti apa ceritanya, apakah bagus atau biasa aja, nah sudah ada beberapa orang dari belahan dunia lain yang telah menonton, dan berbaik hati untuk memberi reviewnya.
I think the makers have finally succeeded in crafting a movie that was both fun to watch for casual viewers while also catering to the needs of the hard-core fans who know the books by heart. (Sofie-17, Belgia)
The biggest letdown is how the film doesn't just keep going. After two-and-a-half hours, it doesn't feel like the story's finished. (JeronimusW, Belgia)
Growing up with a series, especially a fantasy can be quite an intimate experience. Now I eagerly await the last part of the series,I'm sure it'll be sad for millions of fans when they bid farewell to this epic and memorable series. Harry, Ron and Hermoine will be forever etched in our minds. (harishkumar_0707, India)
the movie was great, it had a good flow to it, you become attached to the characters and the mystical world they live in, there is always something interesting going on.The interpretation of the 7th and final book is very accurate and does not leave out any major detail. I really enjoyed the movie, it has a runtime of about 145mins but I went into the theatre and it felt like the movie was about 20min long. Overall rating 9/10 (Justin Docherty, Kanada)
There are many twists and turns and highs and lows throughout to keep everyone entertained through to the end.  I took my niece along to this showing for her birthday (she being a Harry Potter expert) and she quotes that "this is the best of the series of films so far, and is actually the first to better the associated book" (Colin_coyne, UK)
Right from the very start, when the Warner Bros logo appears, this film feels different. It makes the first Chris Columbus movies feel like they are from a whole different universe. It is a film about emotions, about characters, about friendship first and foremost and it all happens to take place in a magical world. It's what every single avid Harry Potter reader has been waiting for years. I can see why this is JK Rowling's favourite movie. Summer 2011 cannot be here soon enough. And after that? Oh dear, I am already so sad that it's all going to be over. (Movie Geek, UK)
Ow ow ow...tak tahulah awak harus ngomong apalagi -.-a
Nonton trailernya dulu aja kali ya :)

Five For Fighting - All I Know

I just ... by John Ondrasik



Lonely, yeah that's the word
I leave my heart when I leave her
The days go on forever and the nights do too

One evening out on the road
A half a world away from home
I thought she was sleeping
When the call came through

I said, Darling, it's late, is everything ok
Silence took over the room
Til she said

I... I just Love You
I Don't Know Why, I Just Do
When are you coming home
I'm coming home soon
And I just love you too

Lonely lets me be
For a while she sets me free
I close my eyes and I dream of her

She's lost in my arms
Her head on my heart
And softly she whispers the words

I...I just Love You
I Don't Know Why, I Just Do
When are you coming home
I'm coming home soon
And I just love you too

I'll never stop being amazed
How my 4-year old girl knows exactly what to say

I, I just Love You
I Don't Know Why, I Just Do
When are you coming home
I'm coming home soon
Cause I just love you too

-untitled number 2-


I promise, never to take you for granted
Or utter a word unkind
Never allow my affections to be recanted
Or stop marveling at your behind
Also, marveling at your warmth, your wit
Your refusal to condone animal slaughter
Your wisdom, your laugh
Your inability to boil water
To be your best friend for the rest of my life
And, to thank the god you’re not sure about
For fooling you into being my wife

-Hugh Grant as Paul Morgan in “Did You Hear About the Morgans?”

Happy 5th Anniversary Ascarea Costadinova!!

I say As! it's hot in here! there's must be something in the atmosphere!
As! a....Co! a....Va! a...Ascova!! ONE wish, ONE spirit, ONE ASCOVA!!
Angkatan Sebelas CARe EAch other COaleSce To mAke D' InNOVAtion

everything start here...

"A photograph is like the recipe - a memory the finished dish." ~Carrie Latet



Kebersamaan...






Perjuangan...






Persahabatan...

"A good snapshot stops a moment from running away."  ~Eudora Welty







Keceriaan...













Kebanggaan...


















Time to Say Goodbye



Quando sono solo
Sogno all'orizzonte
E mancan le parole
Si lo so che non c'?luce
In una stanza
Quando manca il sole
Se non ci sei tu con me, con me.
Su le finestre
Mostra a tutti il mio cuore
Che hai acceso
Chiudi dentro me
La luce che
Hai incontrato per strada 


Time to say goodbye
Paesi che non ho mai
Veduto e vissuto con te
Adesso si li vivro.
Con te partiro
Su navi per mari
Che io lo so
No no non esistono piu
It's time to say goodbye.

Quando sei lontana
Sogno all'orizzonte
E mancan le parole
E io si lo so
Che sei con me con me
Tu mia luna tu sei qui con me
Mio sole tu sei qui con me
Con me con me con me 

Time to say goodbye
Paesi che non ho mai
Veduto e vissuto con te
Adesso si li vivro.
Con te partiro
Su navi per mari
Che io lo so
No no non esistono piu 
Con te io li rivivro.
Con te partiro
Su navi per mari
Che io lo so
No no non esistono piu 
Con te io li rivivro.
Con te partiro
Io con te. 

English version:


When I'm alone
I dream on the horizon
And words fail;


Yes, I know there is no light
In a room
Where the sun is not there
If you are not with me.
At the windows
Show everyone my heart
Which you set alight;
Enclose within me 
The light you
Encountered on the street.


Time to say goodbye, 
To countries I never 
Saw and shared with you,
Now, yes, I shall experience them,
I'll go with you
On ships across seas
Which, I know,
No, no, exist no longer;
With you I shall experience them.

When you are far away 
I dream on the horizon
And words fail,
And yes, I know
That you are with me;
You, my moon, are here with me,
My sun, you are here with me.
With me, with me, with me, 

Time to say goodbye, 
To countries I never 
Saw and shared with you,
Now, yes, I shall experience them,
I'll go with you
On ships across seas
Which, I know,
No, no, exist no longer;
With you I shall re-experience them.
I'll go with you
On ships across seas

Which, I know,
No, no, exist no longer;
With you I shall re-experience them.
I'll go with you,
I with you.

Mengamati, ilmu dasar kehidupan.

Saya terdiam. Mulut rapat, tidak tersenyum, tidak pula murung. Mata menyipit, berakomodasi hingga mencapai fokus yang diinginkan. Telinga mendengar dengan jelas. Sejelas desir angin sepoi-sepoi terdengar, sejernih tetesan air di luar sana terdengar. Nampaknya serius, namun nyatanya santai karena tidak ada otot yang tegang.

Ya. Posisi ini posisi mengamati. Sejak beberapa tahun terakhir, semenjak bersentuhan dengan sesuatu hal yang disebut dengan ‘filosofi’—sebenarnya lebih tepat bila disebut dengan ‘engineering-economic-political senses’, dimana dibalik suatu aksi pasti terdapat hal-hal terstruktur namun penuh kejutan yang menyebabkan keluarnya ‘aksi’ itu. Entah itu kebutuhan, entah itu emosi, entah itu kepentingan tertentu. Karena setiap hukum memiliki formula, dan formula tersebut tersusun atas variabel-variabel dan konstanta dengan jumlah yang berbeda, namun memiliki pola yang sama dan berulang—formula itu sendiri. Lalu saya berusaha untuk memahami hidup—dengan pikiran saya sendiri, mencari-cari pola, dengan mengamati secara langsung.

Interaksi antar-manusia, fenomena-fenomena alam—yang kadang bisa kita temui dalam kehidupan manusia, adalah objek pengamatan yang tiada habisnya untuk diamati. Seakan-akan alam semesta tengah mengajari kita untuk bertindak mengikuti fenomena-fenomenanya. Mencari-cari dimana keterkaitan perilaku manusia ini terhadap hukum alam itu. Semudah gravitasi, apel jatuh ke bumi. Pengaruh komunitas yang ‘beratnya’ trilyunan kali lebih besar akan membuat seorang manusia ‘tertarik’ mengikutinya, berbanding terbalik dengan ‘jangkauan’ diantara si komunitas dan individu.

Terkadang saya duduk di sini. Duduk mengamati. Bagaimana obrolan-obrolan ‘anak jaman sekarang’ mengenai tren-tren aktualisasi diri, telepon genggam bermerk tertentu, jejaring sosial terdepan saat ini, masalah beratnya kuliah, atau apapun yang mereka ributkan—dengan berbagai macam ekspresi, intonasi, karakter, masing-masing individu yang konon (sampai saat ini) makhluk Tuhan yang paling mulia ini.

Saya menyukai ini. Lama kelamaan saya mengenal karakter orang ini, saya menebak-nebak apa yang akan dilakukannya lima detik kemudian, saya membandingkan dengan kebanyakan manusia lainnya dengan latar belakang yang tidak berbeda jauh, mencari-cari polanya, lalu membuat hipotesis: mengapa dia berpikir begini, tetapi malah melakukan hal itu?

Kadang tebakan saya benar, namun lebih sering salah. Kadang yang dilakukannya konyol, membuat saya tersenyum, bahkan tertawa sendiri. Tapi ini selalu menarik. Dan tidak akan ada waktu terbuang jika kita mengamati manusia, karena selama spesies dominan di dunia kita ini manusia, maka kunci untuk bertahan di dunia ini adalah mengetahui sebanyak-banyaknya pola-pola tersebut. Ya, semudah itu.

Blackberry mau diblokir? So What?

So What? Malah kita harus bersyukur kalau pada akhirnya layanan ini diblokir (jangan panas hati dulu, pemerintah TIDAK ADA NIAT untuk merealisasikannya). Lho kok gitu? Tentu saja, karena perangkat ini menciptakan iklim yang tidak sehat di masyarakat kita. Orang  bekerja atau mengumpulkan uang demi beli BB dan bayar bulanannya meski terpaksa kredit, bukan untuk apa yang sebenarnya mereka butuhkan misalnya. ABG juga mati-matian punya BB.
Semua, hampir semua, menjadi merasa tidak gaul kalau tidak punya Blackberry. Di satu sisi hal ini bagus, karena berarti daya beli masyarakat memang meningkat. Tapi, mesti kita ingat lagi, apakah semua orang ikut merasakan manfaatnya? Karena pada kenyataannya tidak semua orang mampu membeli BB, yang secara tidak langsung menyulut aksi-aksi kriminal di masyarakat. Semangat kerja masyarakat tentunya juga menurun, karena mereka jadi terpaku pada layar BB mereka untuk BBM-an ria sama teman-temannya. Kalau kata orang, jadi autis sendiri lah, yang tentu penggunaan istilah ini sangat tidak tepat dan cenderung kasar jadinya.
Jadi menurut saya, BB itu jelas device yang tentunya bermanfaat, tapi tentunya belum semua dari kita yang mampu memanfaatkannya dengan baik, masih, masih banyak karena faktor pergaulan (teman make BB, ikutan make juga). Itu menurut saya lho ya. Jujur saja, mungkin saya juga termasuk, karena saya memakai BB cuma untuk update di Twitter, tapi toh BB itu bukan punya saya aka. numpang :p
Oke, kita lanjut ke tujuan saya menulis ini. Anggap saja tulisan diatas ini adalah abstraksi.
Benar adanya jikalau layanan Blackberry sudah dan akan diblokir di beberapa negara. Mereka adalah India, Uni Emirates Arab, dan Kerajaan Arab Saudi CMIIW. Apakah Indonesia mau ikut mereka? Bersyukurlah kawan, kita tidak akan ikut 3 negara ini, kecuali pemerintah betul-betul merasa perlu. Karena untuk sekarang, pemerintah Indonesia berkeinginan agar server RIM ada di Indonesia. Hmm agak membingungkan ya? Memang benar sih, hehe.
Jadi, RIM (Research In Motion) itu adalah perusahaan Kanada, yang berarti pusat data Blackberry di seluruh dunia ada di sana. Ini mungkin mengejutkan bagi anda sebagian pengguna Blackberry. Karena pada kenyataannya apa yang anda lakukan dengan Blackberry anda, semuanya terdata di Kanada sana. Dan sekedar info saja, Amerika Serikat mempunyai hak istimewa untuk mengakses server RIM, atau dengan kata lain membaca semua data, semua BBM, semua aktivitas yang terjadi di semua smartphone Blackberry di seluruh dunia, termasuk Indonesia ini. Alasannya sih bisa saya bilang untuk mendeteksi sumbu-sumbu terorisme di seluruh dunia, karena mereka "minta" disebut sebagai penjaga kedamaian dunia kan?
Nah, keistimewaan yang didapat atau diberikan kepada Amerika Serikat ini tentunya bisa digunakan mereka untuk merealisasikan program-program mereka untuk "menjaga" dunia. Salah satunya tentu saja menekan pihak-pihak yang mereka curigai secara sepihak sebagai benih-benih terorisme. Sudah menjadi rahasia umum jikalau di dunia internasional nama Indonesia sedikit tidak baik karena menjadi sarang terorisme di masa lampau. Tentu kita sangat berharap bila prasangka ini salah. Tapi tentunya pandangan seseorang sulit diubah kan? Apalagi pandangan dunia internasional. Nah, tentu pemerintah sangat berkewajiban untuk mengatur arus lalu lintas per-Blackberry-an Indonesia, setidaknya untuk merubah pandangan dunia internasional itu. Atau, untuk lebih gamblangnya, untuk mencegah benih-benih kejahatan, baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Karena, tentunya akan sangat memalukan jika urusan dalam negeri kita diketahui dan malah diselesaikan oleh pihak yang asing di luar sana. Lebih baik kita sendiri yang menyelesaikan masalah dalam negeri kita.
Jadi, memang benar kalau layanan Blackberry tidak akan diblokir di Indonesia. Tapi, jika pada akhirnya malah diblokir, so what? :)

Dana Aspirasi: Kenapa Mesti Dibuang Ke Laut?

Entah apa yang telah uang lakukan kepada otak para wakil rakyat kita, setelah rencana Dana Aspirasi ditolak, eh mereka malah berniat memperjuangkan proyek baru. Apa namanya? "Rumah Aspirasi."
Tidaklah mau saya berbasa-basi menjelaskan apa itu proyek baru ini. Bila anda bisa sampai ke blog ini, pastilah anda bisa ke search engine dan bertanya "apa itu rumah aspirasi."
Memang benar, pimpinan-pimpinan DPR dengan tegas menolak proyek ini yang menghabiskan biaya 122 miliar rupiah per tahunnya. Tapi tetap saja saya terperangah dong, kok bisa sebegitu semangatnya mereka memperjuangkan sesuatu yg jelas tidak bakal efektif dan malah jadi lumbung uang untuk mengembalikan biaya kampanye mereka? Untuk semangat mereka yang ini, sangatlah pantas untuk kita puji, dan sangatlah pantas untuk kita hina juga.
Bila proyek ini akhirnya goal (jangan sampai itu terjadi), lalu apa gunanya partai politik, apa gunanya Gedung DPR, dan apa gunanya anggota DPR yang (katanya) terhormat itu digaji negara?
Jelas, rumah aspirasi ini akan menjadikan anggota DPR laksana komplotan kerajaan yang selalu minta dilayani, karena untuk menyampaikan aspirasinya nanti, rakyat harus ke rumah itu, lalu antre, menyampaikan aspirasinya, dan akhirnya harus MENUNGGU dipanggil oleh anggota DPR yang baik hati. Jelas, sangat, sangat menghabiskan waktu dan tenaga konstituen, serta memanjakan anggota DPR.
Menurut saya, jelas lebih baik bila anggota-anggota dewan ini mengakui saja kalau mereka tidak mampu melakukan tugasnya sebagai anggota dewan. Tidak usah juga meminta-minta fasilitas laksana raja jika kerja pun tidak pernah tuntas.

D' Cinnamos - So Would You Let Me Be



we’ve get along together
i should have known
you’re the best that i can love
till now it’s hard for me to face it
why didn’t we meet each other soon

i left them all behind you, only for you
would you believe me
i put my trust on you
but deep inside i realize
that i can’t, no i can’t

they were all my brother
my cry and happiness

*
so would you let me be myself
reach all my my dreams and hopes
i know you’ve known me better
i know you love me, you do

your eyes says more than anything
that really means to me
so darling would you now
would you set me free

Kesibukan Para Malaikat Di Surga

Seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga. 

Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata," 


Ini adalah Seksi Penerimaan. 
Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima". 

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. 

Kemudian,.... 
aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. 

Malaikat-ku berkata, 
"Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. 
Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses 
dan dikirim ke manusia-manusia yang masih 
hidup yang memintanya". 

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. 
Ada banyak malaikat 
yang bekerja begitu keras karena ada begitu 
banyaknya permohonan yang 
dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. 

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. 


Yang sangat mengejutkan aku, 

hanya ada satu malaikat yang duduk 
disana, hampir tidak melakukan apapun. 
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. 
Dia tampak malu. 

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan 
disini?", tanyaku. 

Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " 
Setelah manusia menerima rahmat 
yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang 
mengirimkan pernyataan terima kasih". 


"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku. 

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. 

"Cukup berkata, 
'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, 
Terima kasih, Tuhan' ". 


"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku. 

Malaikat-ku menjawab, 

"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, 
Pakaian yang menutup tubuhmu, 
atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, 
Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. 

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, 
dan uang-uang receh, 
maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. 

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu, 
engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. 

Juga.... 
Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... 
engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. 

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ....Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". 

"Jika,........ 
engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada 
ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian ... 
M a k a,....engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia. 

"Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... 
Maka,.....engkau termasuk orang yang sangat jarang. 

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, 
maka,..... 
engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, 
engkau unik dibandingkan emua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. 

"Jika,...engkau dapat membaca pesan ini, 
maka engkau menerima rahmat ganda yaitu 
bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau 
orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati 
daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali". 

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. 

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua 
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa 
dirahmatiNya kita semua. 

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 
'Sesungguhnya jika kamu 
bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak 
nikmat kepadamu' ". 
(QS:Ibrahim (14) :7 )