Sebelum Kita Mengeluh...

Seringkali kita merasa terbebani dalam menjalani hidup ini...dan menjadikan kita hanya mengeluh...
Hal yang sama juga terjadi pada saya minggu ini, banyak masalah, ujian menumpuk, nilai yang hancur berantakan, impian yang tinggal impian, dan hal-hal lain...setelah browsing di internet (sambil mengeluh), saya tercerahkan nih oleh saudara mr. president di indofx-trader.net...
terima kasih ke saudara mr. president..minta ijin untuk menyebarkan ilmunya yah...

SEBELUM KITA MENGELUH
  1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
  2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
  3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
  4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
  5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup.
  6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
  7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
  8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.
  9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan kaki.
  10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkankan tentang pengangguran, atau orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
  11. Dan, sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Ternyata ada "misi terselubung" dari serangan Israel..

http://www.mer-c.org/images/stories/banner-palestine%28468x90%29.jpg

sampe malem gw buat blog ini, udah 12 hari Israel dengan enaknya mengepung jalur Gaza. Kemajuan di hari ini cuma Israel ngasih kesempatan 3 jam (saja) untuk rehat juga memberi kesempatan buat masuknya bantuan kemanusiaan dari seluruh dunia. Seperti kita tahu, Israel itu adalah negara bonekanya Amerika Serikat yang tujuannya menurut gw cuma 1, yaitu mendirikan sebuah negara Yahudi, tidak non-Yahudi yg jadi warga negaranya. Awalnya, mereka ga punya tuh yang namanya wilayah negara, sebagai salah satu syarat agar negaranya diakui dunia. 

Daripada kepanjangan juga, langsung aja kita lihat hal-hal terselubung dari Israel dari serangannya ke Gaza..
kenapa Israel mengelar operasi besar-besaran ke Jalur Gaza??Nah, jawaban paling logis berdasarkan analisadaily.com karena bentar lagi pemilu, dan para politisi Israel 'cuma' pengen nunjukin ke rakyat2nya klo mereka adalah pelindung rakyat Yahudi. Isu berkaitan yang paling gampang buatnunjukinnya sikap itu bisa kita rujukkan ke wilayah2 yang terancam, contohnya di Sderot.

Sderot, kota kecil di selatan Israel yg jaraknya cuma beberapa mil dari Gaza, cuma punya 15 detik buat nyari perlindungan klo tiba2 ada raungan suara sirene tiap ada serangan roket dari Hamas. Dan selama hampir 5 tahun, keadaan itu jadi siksaan juga cobaan berat dalam keseharian kehidupan mereka (walopun mereka Israel-negara perang-namanya juga manusia pasti trauma berat dikit2 diserang roket)..halte2 bus di kota itu udah diperkuat spesial untuk tempat berlindung lengkap dengan senjata bila tiba2 ada serangan dari Gaza.

Pemilu di Israel yg jadwalnya 10 Februari nanti membuat tidak ada pejabat pemerintahan Palestina yg nyuekin ancaman2 dari Gaza, terutama karena pejuang Palestina punya roket2 dengan kemampuan jarak jauh dan hulu ledak yang lebih besar, yang berdasarkan info dari berbagai sumber, senjata2 Hamas itu kebanyakan peninggalan Fatah dari Amerika, pembelian dari Soviet, bahkan ada semacam "secret weapon" berupa roket dengan jarak tempuh sekitar 50an kilometer.

Jadi, udah bisa diduga klo hampir setengah juta warga Israel tinggal dalam jangkauan roket Gaza. Adanya unsur2 politis untuk bertindak konkrit terletak di balik keputusan Israel untuk nyerang Gaza. Dan nyaris semua pemikiran itu adalah dari Tzipi Livni, sang menteri luar negeri juga partai tengah Kadima, serta Ehud Barak, menteri pertahanan juga ketua partai Buruh.

Nah, mereka berdua itu berjuang untuk melawan Benjamin Netanyahu, mantan PM dari partai Likud sayap kanan dalam pemilu nanti. Jika mereka masuk ke pertarungan di dalam pemilu, gak ada dari mereka yg akan mampu nampilin sesuatu kecuali sikap agresif seperti menghadapi perang. Sekarang, walaupun kesannya seperti nyuekin, dapat dipastikan kalo Israel dengerin semua kecaman juga kutukan dari dunia internasional. Kita lihat saja, dalam 2 hari terakhir ini, 300 warga Palestina tak berdosa sudah mendahului kita dengan syahid di medan perang, walau mayoritas dari mereka hanyalah warga sipil. Bedanya, roket2 dari Gaza selama 7 tahun terakhir HANYA membunuh 17 sipil Israel. Sejak Israel menarik pasukannya dari Gaza September 2005 lalu, 150 warga sipil Palestina terbunuh UNTUK SETIAP KEMATIAN WARGA SIPIL ISRAEL. Diadepin dengan rasio kayak gitu, pemerintah Israel gak akan bisa bantah kalo responnya dari Gaza akan sebanding.

Lagian , alesan dari konflik Gaza itu kegagalan dari kebijakan pihak Israel maupun Hamas. Sejak Hamas nguasain Gaza dari Juni 2007, taktik satu2nya dari Hamas cuma menembakkan roket ke selatan Israel, sehingga mancing respon keras-yang tentu semua orang dapet memprediksinya. Sementara, Israel udah blokir Gaza terhadap apapun kecuali untuk pasokan kemanusiaan yg penting juga melancarkan serangan militer dengan teratur.

Pada berbagai kesempatan yg amat sangat langka saat pos perbatasan dibuka, para pejuang Palestina kadangkala menyerang tentara Israel, hingga memaksa Israel untuk kembali menutup dan mengisolasi Gaza lagi.

Karenanya, praktis 1,5 juta warga Gaza jadi tawanan. Tahun lalu, gencatan senjata yg diatur Mesir membuat keadaan cukup tenang. Tapi keadaannya jadi hancur lagi di tengsh tuduh-menuduh tentang siapa yg salah dan harus dipersalahkan.

Satu-satunya harapan terletak di gencatan senjata. Namun, apapun kemajuan yang ingin dicapai secara politik sepertinya harus menunggu hasil pemilu di Israel. Sementara, mau tidak mau agresi tetap berlangsung, dan kita sebagai warga dunia juga saudara seiman dari para pejuang Palestina harus merelakan satu persatu pejuang syuhada mati syahid membela tanahnya, tanah Palestina....

http://www.mer-c.org/images/stories/banner-palestine%28468x90%29.jpg