Inception: Menanam “Ide” Di Kedalaman Mimpi

Mal: We'd be together forever. You promised me.
Cobb: I know. But we can't. And I'm sorry.
Mal: You remember when you asked me to marry you? You said you dreamt that we'd grow old together.
Cobb: And we did... I miss you more than I can bear... but we had our time together. And now I have to let go...

Ariadne: Why is it so important to dream?
Cobb: Because, in my dreams we are together.


Dua quotes diatas, jika teman-teman menyadari, adalah dialog yang berasal dari film Inception, yang bercerita tentang mimpi serta keunikannya, kemampuan otak bawah sadar kita, dan juga pemikiran-pemikiran bahwa melalui alam bawah sadar, suatu ide dapat “ditanamkan” dan ternyata juga mengubah personal suatu orang secara keseluruhan. Dan setelah saya menyaksikan film ini kurang lebih tujuh kali, tema dan pemikiran yang diusung film ini akhirnya bisa saya pahami, and it was brilliant!
Mau tidak mau, dunia harus mengakui bahwa Inception, adalah salah satu masterpiece dari seorang sutradara bertalenta dan brilian seperti Christopher Nolan. Tentu Inception bukanlah satu-satunya film yang luar biasa dibawah arahannya. Rekan-rekan juga saya rekomendasikan untuk menonton karyanya yang lain seperti The Dark Knight ataupun Memento. Mengenai Memento, beberapa bulan yang lalu saya menyadari bahwa ada kemiripan permainan plot antara film ini dengan Inception, yaitu permainan plot yang tidak biasa dan memerlukan pemahaman yang mendalam untuk mengerti jalan ceritanya. Pada Inception permainan “menguras pikiran” ini secara garis besar bermain pada “scene dalam scene”, dimana jika teman-teman sudah menonton, maka akan secara mudah dipahami bahwa didalam mimpi level 1 ada mimpi level 2 yang lebih dalam, dan di dalam mimpi level 2 ada mimpi level 3 yang jauh lebih dalam, dan jelas berada di bawah alam sadar mereka yang sedang bermimpi itu. Sedangkan pada Memento, permainan plot berawal dari akhir cerita (dalam hal ini cerita tentang adanya pembunuhan), dan alur cerita secara sedikit-sedikit bergerak ke awal cerita (sangat memusingkan, jujur saja), sehingga di akhir film akan diketahui siapakah pembunuh yang sebenarnya.

Tidak ada komentar: