Mega Factories: Totalitas dalam berkarya

Di zaman sekarang, normalnya tiap orang pasti pernah menonton TV, minimal melihat sekilas saat makan di warteg atau ikut nimbrung nonton pertandingan olahraga di rumah tetangga. Walaupun kini banyak siaran yang tidak mendidik, tapi ada 1 acara yang menarik hati saya. Acara itu adalah Mega Factories, tentang bagaimana sebuah produk hebat dibuat dengan totalitas pekerjanya. Di musim keduanya, sudah beberapa episode yang ditayangkan. Antara lain episode Lamborghini yang membuat Murcielago SV, Rolls-Royce yang membuat Phantom, dan Audi dengan R8.
Fokus saya pada tulisan ini adalah bagaimana mereka yang bekerja di masing-masing pabrik sangat total melakukan pekerjaannya, ditambah mereka membuat mobil-mobil hebat itu dengan tangan (hand-made). Dari urusan mesin, bodi mobil, proses pengecatan, perakitan, inspeksi hingga road test, mereka benar-benar menggunakan standar tinggi dan menolah segala bentuk kekeliruan. Sebuah pembelajaran bagi kita sebenarnya, bahwa kesungguhan dalam berusaha, yang tentu dengan diberlakukannya standar yang tinggi pantas untuk dihargai. Menggelitik juga mengingat banyak produsen mobil di Indonesia yang lebih mengejar profit dan kuantitas tersedianya barang daripada kualitas dan keamanan bagi penggunanya. Tapi mungkin tidak bisa dicompare juga, karena demandnya memang berbeda.

Jadi, bolehlah kita membahas sedikit, karena sepertinya gak asik klo cerita tapi yang membaca gak ngerti :D
Yang pertama kita ngomongin Murcielago SV, dimana arti SV sendiri berarti "Super Veloce" atau "Super Fast." Maha karya ini dibanderol seharga 300.000 euro, tentu makni mahal jika anda mencoba memboyongnya ke Indonesia. Mobil ini dalam pembuatannya melibatkan 130 orang. Kedua adalah Rolls-Royce Phantom, yang diklaim mobil ini sangat berat karena fitur mewah di dalamnya, tapi punya akselarasi lembut. Yang pernah mendengar atau mencoba naik Airbus A380 pasti tahu betapa hebatnya mesin pesawat itu bekerja. Mampu mengangkat pesawat raksasa tapi mengeluarkan suara yang tidak bising seperti pesawat kebanyakan. Dan untuk membuat 1 Phantom, butuh waktu 2 bulan. Bayangkan! Bukan karena kekurangan pekerja, tapi karena prosesnya yang benar-benar buatan tangan itu. Jadi maklum aja. Dan yang terakhir adalah Audi R8. Yang menarik untuk disimak adalah setengah dari pekerja pembuat R8 ini berusia di atas 40, sehingga sering disebut "silverliners" :D. Mereka yang terpilih membangun R8 tentu bukan orang sembarangan di bidangnya. Normalnya, dibutuhkan 70 jam kerja atau 8 hari untuk membuat mobil ini dari bahan aluminium hingga bisa meluncur di jalan. Dibanding Phantom, tentu R8 lebih cepat prosesnya. Tapi keduanya memang punya segmen tersendiri. Phantom mengutamakan kemewahan (tidak pantas menyandingnya dengan BMW atau Mercy :p), sedangkan  R8 mengutamakan kecepatan, sangat pas untuk mereka yang hobi memacu adrenalin.
Dan hanya mimpi saja membayangkan  bisa naik di salah satu mobil ini. Tapi siapa tahu? Sekarang boleh saja bermimpi, tapi kedepannya mungkin ada saat dimana saya punya kesempatan memacu salah satunya. Namanya juga mimpi.
Buat yang masih penasaran silahkan mampir ke http://www.natgeotv.com