Belajarlah dari Sejarah, tapi jangan pernah mengikutinya...

Sejarah disini maksudnya adalah kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dunia ini oleh manusia, mulai dari zaman Mesopotamia, Babilonia, hingga kini.
Dulu, saat masih SMA, guru Sejarah saya, panggil saja Pak Ipik, pernah bertanya siapa di antara kami yang menganggap pelajaran Sejarah itu tidak penting? Saya, sebagai anak normal IPA, tentu menganggap Sejarah itu gak penting, karena buat apa juga beajar Sejarah lagi (alasan waktu itu :p). Dan hanya saya yang berasumsi seperti itu atau minimal hanya saya yang berani menentang pendapat mainstream (??)
Dengan bijaknya guru hebat ini berkata, "Belajarlah dari Sejarah, karena sebenarnya kita tak akan bisa terlepas dari Sejarah."
Dan barulah saat ini saya bisa memahami dengan baik maksudnya, walaupun tetap dengan pola pikir yang aneh cenderung freak. Dari sejarah, kita bisa mengetahui apa yang terjadi di zaman dulu, mulai dari Mesopotamia, Babilonia, perebutan kekuasaan, suku Barbar, kejayaan Islam, pengkhianatan, seni tingkat tinggi karya sekelas Mozart atau Picasso atau seniman lainnya, penjajahan, hingga zaman Facebook seperti sekarang ini.
Dan kenapa saya bilang jangan mengikutinya? Yang saya maksud adalah jangan mengikuti hal-hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu, seperti perang, perilaku vandal, berkhianat, perzinahan, dan segala macam yang buruk-buruk.
Karena sebenarnya itulah esensi dari tujuan kita belajar sejarah..
Kita mengetahui kejadian di masa lalu, dan dapat mengetahui mana yang pantas diikuti dan mana yang tidak pantas dicontoh.
Bingung ya maksudnya? Yah semoga saja anda mengerti. :D