Makan banyak atau jihad, Pak?

(WARNING ADVISORY: BAGI YANG PUNYA PENYAKIT JANTUNG, SEDANG DALAM PROGRAM DIET, TIDAK KUAT MAKAN BANYAK, PUNYA PENYAKIT IRI DENGKI TINGKAT AKUT, saya do'akan menyusul saya makan di tempat ini :D )

Hobi makan sushi sebenarnya dimulai dari kedengkian melihat adik saya yang cukup sering pergi ke PIM bersama temannya, tidak lain tidak bukan adalah makan Sushi. Tentu anda tahu restoran apa yang saya maksud. Dari situ, saya terus melakukan observasi ke beberapa tempat makan sushi yang bisa saya jangkau, tidak lupa sering bertanya ke Google mengenai di manakah sushi terbaik di atas kota Jakarta bisa ditemukan. Akhirnya saya mendapatkan sebuah nama, yaitu POKE SUSHI. Dan proses penelusuran mengenai restoran satu ini pun akhirnya mendapat angin segar melalui Facebook dan Twitter. Di sana, saya cukup sering bertanya kepada manajemennya, kenapa sekarang tidak ada lagi di PIM misalnya, hingga pada akhirnya saya mendapat berita kalau minggu ini, tanggal 7 hingga 13 Juni 2010, Poke Sushi yang salah satunya berlokasi di Darmawangsa Square mengadakan promo khusus buy 1 get 1 untuk ala carte dan All You Can Eat. Saya yang kebetulan menyembah filosofi jawara-jawara makan dunia (makanlah untuk hidup, efisienlah saat makan) tentu sangat tergiur dengan apa yang mereka tawarkan. All You Can Eat, semua bisa anda makan, all items kecuali minum, dan teman yang anda ajak mendapat berkah luar biasa, MAKAN GRATIS!

Karena "megaproyek" ini sangatlah mendadak, maka mau tidak mau saya mengajak adik saya sendiri, dan harus sabar menunggu dia selesai mengikuti ujian semesternya yang berakhir hari Kamis. Menunggu hari itu tiba, sungguh saya tidak bisa tidur, parahnya saya baru bisa tertidur setelah shalat subuh, entah mengapa. Jam 9 pun saya bangun, online sebentar sambil menunggu timing yang pas untuk siap-siap sambil menunggu our lucky girl. Parahnya, dia baru pulang jam setengah 1, maklum juga, namanya baru selesai ujian, pasti banyak cerita-cerita dengan temannya. Jadi, kami berdua dengan ditemani supir resmi meluncur dari rumah jam 1, dan kesabaran saya serta adik saya (dia tidak makan dari pagi, jadi laper banget) diuji selama di jalan karena daerah Darmawangsa memang cukup padat. Akhirnya kami tiba di lokasi "perang", pukul 2 tepat.

Dengan inisiatif saya yang memperkirakan kalau tempat non-smoking pastilah sangat ramai, maka saya pilih di lantai bawah saja, tepatnya di sushi bar, sedikit mojok biar makannya tenang :p
Lalu kami diberikan buku menu yang cukup tebal, dan sebuah KERTAS yang diatasnya bertulis impian jutaan manusia, ALL YOU CAN EAT. Sebenarnya, saya sudah mengobservasi kalau sebaiknya memesan satu-satu saja saat makan, tapi dengan alokasi waktu yang terbatas mengingat pada pukul 4 saya sudah harus di Benhil, jadilah saya seperti banteng mengamuk, memesan 11 (baca: SEBELAS) menu yang ada sekaligus secara random, dari appetizer, soup, all item pokoknya (kecuali main course, saya cuma memesan fried chicken yang porsinya sangat luar biasa sedikit demi menghindari nasi, karena siang itu saya tengah "jihad")

Maka, terpilihlah the lucky eleven, mereka adalah Sushi & Sashimi Combo, Super Crunchy Spicy Roll, Spicy Tuna Roll, Philadelphia Roll, Fried Chicken (main course paling tidak saya rekomendasi), Fried Udon Special, Egg Soy Bean Paste Soup (cuma ada 2 sup, dan ini yg paling mantap karena ada telur), Crunchy Spicy Salmon Roa Roll, Crunchy Dragon Roll, 2 porsi Chef's Special Salmon Salad (appetizer paling spesial), dan California Hand Roll. Ya, 12 porsi dalam 11 menu. Berarti 1 orang "bertugas" menghabiskan 6 porsi, secara teori. Pada prakteknya, saya yang menghabiskan 11 menu, karena orang yang saya ajak makan ini seperti tidak tepat untuk saya ajak berjihad, walaupun dari pagi ia tidak makan. Oh ya, tentunya selama bertempur kami membutuhkan pelicin, yakni minum. Adik saya memilih ocha dingin, dan saya memilih ocha hangat supaya perut saya tetap hangat seperti mesin :D.

Karena saya memesan semua menu sekaligus, 3 chef di depan saya bekerja seperti buruh pabrik, selama 30 menit tidak henti-hentinya membuat hampir 70 roll (lebay sih, tapi mungkin malah lebih). Dimulai dengan appetizer yaitu Salmon salad yang diracik oleh chef nya langsung. Tidak sampai 3 menit, 2 appetizer itu sudah habis. Dan dalam waktu seketika (untunglah tidak mendekati kecepatan cahaya), kami pun dibombardir oleh pasukan sushi dari 3 chef bertangan dewa. 2 waiters yang melayani kami (mungkin yang melayani semua costumer mestinya, tapi kebetulan di lantai bawah sangat-sangatlah sepi) pun kewalahan, tiap 10 menit berganti mengantar pesanan kami, mengambil piring kosong (kalau tidak habis kena charge soalnya), merefill ocha kami masing-masing (tanpa anda minta, mereka berinisiatif sendiri, anda cukup duduk manis "berjihad" saja, dan ini gratis). Tidak banyak detail yang bisa diceritakan, yang jelas saya tidak henti-hentinya mengunyah dan "mengiba" kepada adik saya untuk mau kooperatif menghabiskan semuanya, atau kami kena charge. Dan dengan kecepatan yang (sangat) mengerikan, tepat 1 jam semua menu tandas kami hantam, yang anehnya makanan yang kami santap adalah Egg Soy Bean Paste Soup (sup mestinya dimakan setelah appetizer, tapi malah diantar terakhir), mungkin mereka bermaksud memancing selera makan saya kembali, yang, luar biasa aneh juga, malah bangkit. Sayangnya saya mesti realistis dengan perut saya sendiri, dan adik saya, rekan seperjuangan, yang sudah lemas. Waiters pun sebenarnya juga ikut serta memancing saya untuk memesan ronde ke-2, dengan tak henti-hentinya me-refill ocha kami. Akhirnya, saat waiters me-refill ocha gelas ke 4, saat itu juga saya mengangkat bendera putih dengan meminta bill. Kami berdua pun langsung menghabiskan ocha terakhir ini, mungkin saja sore ini kiamat, dan minuman itu minuman kami yang terakhir. Wallahu 'alam.

Mengingat All You Can Eat bertarif 195 ribu ++(adik saya malah makan gratis), bayar 2 gelas ocha @15 ribu (sebenarnya 8 gelas, tapi refill itu gratis 100%), bayar pajak 10% (warga yang baik taat pajak :D), dan service 5,5% (malah saya tambahin, kasihan mereka karena kami siksa), jatuhlah bill dari langit sebesar 260 ribu. Mahal memang, tapi sangat-sangatlah sesuai dengan apa yang adik saya (karena dia makan gratis, sedangkan saya tidak T_T) dapat. Mungkin lain kali saya akan mengajak semua teman SMA saya yang terkenal barbar (sudah di-blacklist Miyazaki Dago Bandung karena menghabiskan stok 1 hari), dan mungkin saya akan di-blacklist juga dari Poke Sushi (jangan sampai)..

Jadi, begitulah...awas tumpah!! (lap lah mulut anda sekarang, mungkin sudah ada yang tumpah dari tadi :p)

Tidak ada komentar: