Campur aduk layaknya gado-gado yang enak

Rasanya saya pernah mengalami perasaan yang sama dulu. Sangat persis sama bahkan. Dua tahun yang lalu. Saat dimana hati dan logika saling beradu dan sama kuatnya. Dulu, saya sudah memilih, dan buktinya pilihan itu tidaklah yang terbaik bagi saya, karena kembali ke posisi yang sama. Seperti membuang 2% jatah hidup saja. Menyedihkan.
Saat ini, diri ini merasa belum mantap melangkah ke salah satu jalan. Bahkan untuk condong bergerak ke depan saja takut. Menyedihkan memang.
Memang benar finansial bukanlah masalah, karena walau bagaimanapun tentu rezeki sudah diatur olehnya. Tapi...apa iya semudah itu?
Memang benar bila yang satu sepertinya sangat menyakinkan untuk dipilih. Tapi...apa iya omongan orang harus selalu di dengar? Apa iya kita diciptakan untuk memuaskan orang lain saja? Sepertinya tidak...
Apa iya.........ah sudahlah.
Biarkan Dia saja yang memutuskan
Toh apa yang terjadi di atas muka bumi tiap detiknya sudah Ia atur di dalam mega blueprint di Lauhul Mahfudz
manut sajalah kita, tidak usah banyak bertanya-tanya, sami'na wa atha'na saja
lagipula belum tentu yang menurut kita bagus, terbaik di dunia bahkan di seluruh jagat raya, bagus juga menurut-Nya
"nurut aja, Bos!!", kata suruhan-Nya
because, just like what Albert Einstein said,"God doesn't play dice."
Believe!!