D' Cinnamos - So Would You Let Me Be



we’ve get along together
i should have known
you’re the best that i can love
till now it’s hard for me to face it
why didn’t we meet each other soon

i left them all behind you, only for you
would you believe me
i put my trust on you
but deep inside i realize
that i can’t, no i can’t

they were all my brother
my cry and happiness

*
so would you let me be myself
reach all my my dreams and hopes
i know you’ve known me better
i know you love me, you do

your eyes says more than anything
that really means to me
so darling would you now
would you set me free

Kesibukan Para Malaikat Di Surga

Seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga. 

Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata," 


Ini adalah Seksi Penerimaan. 
Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima". 

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. 

Kemudian,.... 
aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. 

Malaikat-ku berkata, 
"Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. 
Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses 
dan dikirim ke manusia-manusia yang masih 
hidup yang memintanya". 

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. 
Ada banyak malaikat 
yang bekerja begitu keras karena ada begitu 
banyaknya permohonan yang 
dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. 

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. 


Yang sangat mengejutkan aku, 

hanya ada satu malaikat yang duduk 
disana, hampir tidak melakukan apapun. 
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. 
Dia tampak malu. 

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan 
disini?", tanyaku. 

Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " 
Setelah manusia menerima rahmat 
yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang 
mengirimkan pernyataan terima kasih". 


"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku. 

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. 

"Cukup berkata, 
'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, 
Terima kasih, Tuhan' ". 


"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku. 

Malaikat-ku menjawab, 

"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, 
Pakaian yang menutup tubuhmu, 
atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, 
Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. 

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, 
dan uang-uang receh, 
maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. 

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu, 
engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. 

Juga.... 
Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... 
engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. 

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ....Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". 

"Jika,........ 
engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada 
ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian ... 
M a k a,....engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia. 

"Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... 
Maka,.....engkau termasuk orang yang sangat jarang. 

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, 
maka,..... 
engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, 
engkau unik dibandingkan emua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. 

"Jika,...engkau dapat membaca pesan ini, 
maka engkau menerima rahmat ganda yaitu 
bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau 
orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati 
daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali". 

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. 

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua 
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa 
dirahmatiNya kita semua. 

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 
'Sesungguhnya jika kamu 
bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak 
nikmat kepadamu' ". 
(QS:Ibrahim (14) :7 )

Cukup Diam Saja Jika Belum Siap :)


Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam …
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya …
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu …
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan …
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah
karena dalam diammu tersimpan kekuatan … kekuatan harapan …
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata …
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?
dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam …
jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat …
biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu …
NB. Postingan temannya Aldiansyah
(Share by: Arytha Rusianty)

Inception. Makna baru dari Masterpiece (i hope) :)

Awal saya melihat dan penasaran dengan film ini adalah saat saya tengah menunggu untuk menonton Capitalism: A Love Story. Posternya cukup mengesankan dan menarik untuk saya (seperti bisa kita lihat disamping). Dan siapa yang bermain di sana? Dia Leonardo Dicaprio, yang menurut saya beberapa film yang dia bintangi cukup impresif, seperti Titanic, The Aviator, Blood Diamond, dan Body of Lies. Ada juga Ken Watanabe, yang bermain di The Last Samurai, Batman Begins, Memoirs of a Geisha, dan Letters from Iwo Jima (salah satu film terbarunya yang lain, Shanghai, juga akan rilis hampir bersamaan dengan Inception). Ada juga Ellen Page, aktris muda yang kita kenal lewat X-Men: The Last Stand, Juno, dan Smart Peoplenya itu. Dengan cerita yang ditulis serta arahan langsung dari seorang Christopher Nolan, yang sukses dengan Batman Begins dan The Dark Knight, imajinasi saya seketika bermain, bahwasanya film ini akan se-spektakuler dan segelap The Dark Knight. Mungkin akan lebih spektakuler lagi dengan adanya Leonardo Dicaprio. Entahlah, namanya juga imajinasi.

Film ini juga bersetting di beberapa lokasi yang cukup banyak, seperti di London, Paris, Los Angeles, California, dan juga Tokyo. Sehingga mata kita akan sangat dimanjakan oleh view yang indah.

Mari kita telusuri sedikit ceritanya. Dom Cobb, seorang pencuri yang terampil dan hebat (diperankan Leonardo Dicaprio) mempunyai kemampuan sangat langka, yaitu mencuri rahasia berharga dari mimpi seseorang. Cukup aneh memang kemampuan itu. Dengan "keanehannya", Cobb terkenal sebagai pencuri bergengsi kelas dunia, yang membuatnya terpaksa meninggalkan semua yang ia cintai dan menjadi orang paling dicari di seluruh dunia.
Seperti film The A-Team (semoga anda sudah menonton film ini), Cobb mendapat "kesempatan kedua". Dia diberikan kesempatan untuk bebas dan kembali ke kehidupan normalnya, tapi tentu dengan sebuah syarat, yaitu sebuah "tugas akhir". Tugas itu sendiri, sesuai dengan judul film ini, adalah Cobb diminta untuk menanamkan memori baru ke dalam alam bawah sadar targetnya. Tugas yang aneh, memang, dan tentu saja "dibuat" lebih sulit. Karena tentu target tersebut sangat waspada akan ancaman dari Cobb dan timnya, sedangkan tidak ada perencanaan serta keahlian yang cukup dari "partner kerja" Cobb untuk menghadapi target ini, target yang hanya bisa dilihat oleh Cobb.
Kesan orang yang mendengar cerita ini tentunya satu arah:"bingung, ribet, ruwet, pusing, dan tentu saja PENASARAN."
Bukti lain yang memberikan film ini akan sangat dahsayat adalah user rating yang sangat bagus, hingga mencapai 9,6 dari 10 di imdb.com. Bisa kita bilang, aroma Oscar sudah bisa tercium bahkan sebelum film ini tayang perdana, tanggal 16 Juli besok.
Film ini masterpiece? Mungkin saja :)

Haji Backpacker - Perjalanan Spiritual Tingkat Tinggi

Pasti anda bertanya-tanya, siapa yang pergi haji sambil backpacker-an? Jawabannya jelas bukan saya hehe :p

Saat Orang Sinting Berteori :p

Yap, mendadak malam ini saya mendapat insipirasi yang sedikit gila. Mengapa gila? Just enjoy my writing then hehehe
Di sebuah acara tv, saya mendapat informasi bahwasanya tarif listrik dan bensin kita adalah yang termurah di Asia Tenggara. Dan tebak apa. Saya kaget, tersentak! Padahal informasi ini tergolong rahasia umum, sangat goblok bila ada yang tidak sadar (berarti kita semua kecuali pemerintah dan PLN serta Pertamina hahaha). Lalu sayapun berpikir, kenapa tarifnya tidak disesuaikan saja dengan tetangga-tetangga kita di ASEAN saja? Terdengar sangat zhalim memang, karena yaa tentu saudara-saudara kita yang hidup prihatin bakal makin prihatin saja hidupnya. Terdengar kejam juga, karena ini berarti secara tidak langsung memaksa kita supaya berperilaku layaknya binatang sebagai suatu bangsa, karena yang tidak dapat beradaptasi otomatis mati pelan-pelan. Tapi apa iya keadaan harus selalu disalahkan? Maka dari itu tercetuslah pemikiran gila ini. Naikkan saja tarif listrik, bensin, atau apapun itu hajat hidup orang banyak. Awalnya semua pasti teriak-teriak, ya wajar aja sih. Tapi nantinya toh pasti ada penyesuaian. Semua orang pasti makin berpikir keras buat menutupi defisit belanja mereka. Yang bekerja dengan otot, bakal kerja makin keras. Yang kerja pake otak, bakal kerja makin keras juga. Dan tebak apa? Kita semua bakal lebih pintar dan kreatif di bidang masing-masing lho! Dan bakal makin sehat juga! Dan makin rajin beribadah juga pastinya! Kenapa? Karena ustadz-ustadz makin getol juga ceramahnya buat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan juga makin banyak orang yang mencari “pelarian” dengan beribadah makin baik J Ya karena kita bekerja makin keras karena semua jadi mahal. Tempat kita bekerja juga tentu senang saat prestasi kerja kita meningkat, dan apa imbalannya? Pendapatan pasti naik dong, kecuali bos anda seorang diktator idiot hehehe. Makin rajinnya kita bekerja di bidang masing-masing, termasuk pelajar, tentunya membuat kita membutuhkan penyegaran yang cukup, dan karena semua sibuk bekerja, tontonan di televisi secara tidak langsung akan meningkat mutu tayangannya, karena tidak semua orang sempat menonton TV lama-lama, ataupun buang-buang waktu buat browsing internet misalnya kecuali memang sangat butuh banget. Secara aspek sosial, tidak ada lagi orang-orang yang buang-buang waktu, tidak ada waktu buat main-main. Semua orang, ya benar semuanya, akan menjadi super-super produktif karena keadaan, yang tidak bekerja malah jadi malu. Hebat kan? Lalu, tarif yang semuanya serba mahal itu juga bakal merepotkan mereka yang punya kendaraan pribadi, dan jadilah kita semua naik kendaraan umum karena keadaan. Semua orang naik kendaraan umum, tentunya menyebabkan kendaraan-kendaraan umum itu fasilitasnya bisa terus meningkat, karena tentunya semua orang butuh, dan orang maunya naik yang nyaman aja kan? Dan tebak apa? Jalanan tidak macet, pekerja makin rajin bekerja, pengangguran makin kreatif buka usaha, pelajar makin rajin belajar karena biayanya mahal, ibadah semua orang jadi rajin karena semua “mengharapkan belas kasihan Tuhan.” :p  Yes, Indonesia menjadi Negara maju! Semua karena keadaan! Itu kan yang kita harapkan, menjadi Negara maju? Dengan begitu kita juga bisa dengan sukses mewujudkan cita-cita Pancasila. Itu menurut saya, karena dalam 1 waktu kita sukses menyatukan misi liberalisme dengan sosialisme, inti dari Pancasila. Walaupun akhirnya menjadi kejam memang, karena yang tidak mampu bertahan saat itu juga akan berguguran. Memang benar apa kata orang, tidak ada satupun kebijakan yang bisa menguntungkan semua pihak, tidak ada win-win solution untuk semua orang. Mesti ada yang mengalah. Mengalah untuk menang J